Beranda | Artikel
Memahami Nama-nama dan Sifat-sifat Allah
Jumat, 17 April 2015

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ؛ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ؛ إِلَهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ، وَقَيُّوْمُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِيْنَ، وَخَالِقُ الخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ، وَمُبَلِّغُ النَّاسِ شَرْعِهِ، مَا تَرَكَ خَيْرًا إِلَّا دَلَّ أُمَّتَهُ عَلَيْهِ، وَلَا شَرًّا إِلَّا حَذَّرَهَا مِنْهُ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ، وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ، وَتَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا: عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ رَجَاءَ ثَوَابَ اللهِ، وَتَرْكٌ لِمَعْصِيَةَ اللهِ عَلَى نُوْرٍ ِمِنَ اللهِ خِيْفَةَ عَذَابِ اللهِ .

Ayyhal mukminun ibadallah,

Sesuatu yang paling mulia untuk dipahami dan paling agung untuk diketahui adalah mengenal Rabb al-Azhim, Allah ﷻ, dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Perenungan dan pemahaman seseorang dalam permasalahan ini adalah sesuatu yang yang agung dan mulia. Inilah fiqhul kabir. Pemahaman dalam masalah ini adalah bagian paling terdepan dari sabda Nabi ﷺ,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barang siapa yang dikehendaki kebaikannya oleh Allah, Dia akan menjadikannya mengerti agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Karena memahami nama-nama dan sifat-sifat Allah merupakan sesuatu yang agung, maka ayat-ayat Alquran yang memiliki kandungan nama-nama dan sifat-sifat-Nya adalah ayat yang paling agung pula di dalam Alquran.

Seperti ayat kursi. Ayat yang paling agung dalam Alquran. Memiliki kandungan dan penjelasan tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah. Setidaknya ada lima nama dalam ayat tersebut. Dan sifat-sifat Allah Yang Maha Tinggi terdapat lebih dari 20 sifat.

Surat al-Ikhlas yang sama dengan sepertiga Alquran. Mengapa demikian? Karena surat tersebut khusus menjelaskan sifat-sifat Allah ﷻ. Dari Ummul Mukminin Aisyah radhaillahu ‘anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ رَجُلًا عَلَى سَرِيَّةٍ وَكَانَ يَقْرَأُ لِأَصْحَابِهِ فِي صَلَاتِهِمْ فَيَخْتِمُ بِـ ﴿ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴾ ، فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : سَلُوهُ لِأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ ؟ فَسَأَلُوهُ فَقَالَ لِأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا – تأملوا جوابه رعاكم الله – فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ )) ، وفي رواية ((حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ )) .

“Sesungguhnya Nabi ﷺ mengutus seseorang kepada sekelompok pasukan, dan ketika orang itu mengimami yang lainnya di dalam shalatnya, ia membaca, dan mengakhiri (bacaannya) dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, maka tatkala mereka kembali pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah ﷺ, lalu beliau pun bersabda: “Tanyalah ia, mengapa ia berbuat demikian?” Lalu mereka bertanya kepadanya. Ia pun menjawab: “Karena surat ini (mengandung) sifat Ar-Rahman, dan aku cinta membaca surat ini,” lalu Nabi ﷺ bersabda: “Beritahu dia, sesungguhnya Allah pun mencintainya”. (HR. Bukhari).

Demikian juga dengan surat al-Fatihah yang merupakan surat paling mulia dalam Alquran. Di dalamnya terdapat pujian, sanjungan, dan pengagungan kepada Allah ﷻ. Disebutkan nama-nama-Nya Yang Maha Baik dan sifat-sifata-Nya Yang Maha Tinggi. Disebutkan pula di dalamnya tentang keesaan Allah. Baik dalam perbuatan Allah maupun keharusan seorang hamba mengesakannya dalam beribadah. Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik Yaumiddin… di tangan-Nya lah hidayah dan pengaturan segala urusan.

Ibadallah,

Tidak ada satu pun ayat di dalam Alquran yang terluput dari kandungan penjelasan nama-nama dan sifat Allah ﷻ. Bahkan ada ayat yang khusus, yang hanya menjelaskan nama-nama dan sifat-sifat Allah.

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Hasyr: 24).

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Semakin seorang hamba menaruh perhatian dalam memahami dengan mengilmui nama-nama Allah Yang Maha Sempurna dan sifat-sifat-Nya Yang Maha Mulia, semakin bertambah pula ketundukannya kepada Allah. Semakin bertambah pula rasa cintanya kepada Allah. Semakin bertambahlah pengagungannya. Dan semakin ia menjauhkan diri dari apa yang membuat Allah benci dan murka.

Semakin seseorang mengenal Allah, semakin bersegera ia beribadah. Semakin jauh ia dari maksiat. Dan semakin dekat ia kepada Rabb. Allah akan ia cintai lebih dari apapun yang ada di dunia ini. Hatinya akan selalu rindu dengan perjumpaan dengan-Nya. Ia rindu melihat wajah Allah ﷻ. Dan barangsiapa yang cinta untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah pun akan cinta berjumpa dengannya.

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Mengenal dan memahami nama dan sifat Allah adalah tujuan paling asas penciptaan manusia. Allah ﷻ berfirman,

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaaq: 12).

Yakni Allah ﷻ menciptakan makhluk. Mengadakan mereka dari ketiadaan. Tujuannya agar manusia mengenal-Nya dengan keagungan kedudukan-Nya, kesempurnaan ilmu-Nya, dan kekuasaan-Nya atas alam semesta.

Ibadallah,

Di antara hal yang harus kita ketahui adalah setiap nama dan sifat Allah memiliki hak ubudiyah yang sesuai dengan nama dan sifat tersebut. Ini adalah konsekuensi iman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah.

Ayyuhal mukminun,

Jika Anda mengetahui bahwa Allah ﷻ di tangan-Nya lah segala urusan. Atas kehendak-Nya lah mengangkat atau menjatuhkan seseorang. Dia jugalah yang menahan dan melapangkan. Memuliakan atau merendahkan. Menghidupkan dan juga mematikan. Dialah yang mengatur segalanya. Maka konsekuensinya, Anda harus bertawakal keapda-Nya. Dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya.

Jika Anda mengetahui bahwa Allah ﷻ adalah Yang Maha kasih sayang, Maha dermawan, Maha baik dan yang paling utama, maka konsekuensinya hanya kepada Allah lah Anda merendahkan diri. Memohon dan menghadap kepada-Nya. Meminta rezeki hanya kepada-Nya. Meminta hal-hal yang baik untuk dunia dan akhirat Anda hanya kepada-Nya.

Jika Anda mengetahui bahwa Allah ﷻ adalah Maha penerima taubat dan Maha Pengampun. Dialah yang menerima taubat orang-orang yang bertaubat. Mengampuni orang-orang yang memohon ampun. Maka wajib bagi Anda kembali hanya kepada-Nya. Bertaubat hanya kepada-Nya. Dan senantiasa beristighfar kepada-Nya. Allah ﷻ berfirman,

قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar: 53).

Jika Anda mengetahui -ayyuhal mukminun- keagungan, keindahan, dan kesempurnaan-Nya, dan wajib bagi Anda untuk mengetahuinya. Agar terdapat perasaan rindu kepada-Nya. Kemudian timbul cinta pengagungan kepada-Nya. Rindu akan perjumpaan dengan-Nya. Dan wajib bagi Anda tunduk kepada-Nya.

Ayyuhal mukminun,

Apabila Anda mengetahui bahwa Allah ﷻ Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Mengetahui. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dia tahu segala keadaan dengan rinci. Pendengaran-Nya meliputi langit dan bumi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya. Walaupun sebesar biji sawi sekalipun, baik di bumi maupun di langit. Maka wajib bagi Anda merasa malu kepada Allah ﷻ. Wajib bagi Anda menahan diri. Menahan pendengaran, penglihatan, dan anggota tubuh lainnya dari memaksiati-Nya. Bagaimana tidak? Karena Anda mengetahui Allah melihat Anda. Tidak ada yang tersebunyi sedikit pun dari-Nya. Pengetahuan ini merupakan alasan yang cukup bagi Anda untuk meninggalkan dosa dan menjauhinya. Karena Anda tahu Dia melihat Anda.

أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى

“Bukankah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?” (QS. Al-‘Alaq: 14).

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Demikianlah jika seorang hamba merenungi dan mentadabburi nama-nama Allah Yang Maha Sempurna dan sifat-sifat-Nya Yang Maha Mulia. Seorang hamba akan tunduk merendah. Seorang hamba akan semakin dekat bukan malah menjauh dari-Nya. Seorang hamba akan semangat beramal dan jauh dari dosa.

Pengetahuan tentang hal ini sangat dibutuhkan oleh seorang hamba. Lebih mendesak dari kebutuhan makan, minum, dan hal-hal lainnya. Mengapa? Karena kehidupannya yang hakiki tergantung pada pengetahuan akan hal ini.

Ibadallah,

Kita memohon kepada Allah ﷻ dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya untuk menganugerahkan kepada kita semua pengetahuan yang sempurna akan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Kita memohon agar Dia menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang jauh dari perbuatan dosa dan hal-hal yang Dia larang. Kita memohon agar Dia memperbaiki keadaan kita semua. Dan kita memohon agar Dia tidak meninggalkan kita walaupun hanya sekejap mata. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar doa. Dia pula yang Maha mengabulkan.

أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، وَأُثْنِي عَلَيْهِ ثَنَاءَ الذَّاكِرِيْنَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْهِ هُوَ كَمَا أَثْنَى عَلَى نَفْسِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، وَرَاقِبُوْهُ فِي السِّرِّ وَالعَلَانِيَةِ وَالغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَيَرَاهُ.

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Nabi ﷺ bersabda,

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا ؛ مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الجَنَّةَ

“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghitungnya, niscaya ia masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Renungkanlah! Betapa besar balasan dan ganjaran yang Allah sediakan bagi mereka yang Allah beri taufik dapat menghitung nama-nama dan sifat-sifat Allah. Balasannya adalah surga yang penuh dengan kenikmatan.

Marilah, kita mempelajari dan mengetahui urgensi dari nama-nama dan sifat-sifat Allah. Karena inilah jalan kebaikan. Jalan kemenangan. Jalan kesuksesan. Dan jalan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Yang dimaksud dengan menghitung dalam kalimat hadits di atas adalah barangsiapa yang membacanya, menghafalkannya, memahami makna dan konsekuensinya, kemudian merealisakannya dalam beribadah kepada-Nya.

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180).

Dan firman-Nya juga,

قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى

“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)”. (QS. Al-Israa’: 110).

ثُمَّ اعْلَمُوْا رَعَاكُمُ اللهُ أَنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كَلَامُ اللهِ، وَخَيْرَ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ يَدَ اللهِ عَلَى الجَمَاعَةِ .

وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا -رَعَاكُمُ اللهُ- عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَلْأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ؛ أَبِيْ بَكْرٍ الصِدِّيْقِ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِيْ الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ .

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمُيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنَ نَصَرَ دِيْنَكَ وَكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ نَاصِرًا وَمُعِيْنًا وَحَافِظًا وَمُؤَيِّدًا. اَللَّهُمَّ وَعَلَيْكَ بِأَعْدَاءِ الدِّيْنَ فَإِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَكَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ اللَّهُمَّ مِنْ شُرُوْرِهِمْ. اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ .

اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالعَمَلَ الَّذِيْ يُقَرِبُ إِلَى حُبِّكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا اَلَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا اَلَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَل الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَالْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُبَنَا كُلَّهُ؛ دِقَّهُ وَجِلَّهُ، أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، عَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَوَالدَيْهِمْ وَذُرِّيَاتَهُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، رَبَّنَا إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .

عِبَادَ اللهِ اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، { وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ } .

Diterjemahkan dari khotbah Jumat Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad

Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

Print Friendly, PDF & Email

Artikel asli: https://khotbahjumat.com/3317-memahami-nama-nama-dan-sifat-sifat-allah.html